A. Prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan kerja (k3)
Dalam dunia industri atau perkantoran besar yang menggunakan komputer dalam jumlah yang banyak,
kesehatan dan keselamatan kerja tentu menjadi faktor yang sangat penting.Para pengguna komputer
pribadi pun perlu menerapkan prinsip menjaga kesehatan dan keselamatan kerja menurut petunjuk yang
sudah ada. Seorang yang sehari-hari menggunakan komputer baik untuk pekerjaan, pendidikan, ataupun
hobi tetap harus memperhatikan prinsip-prinsip kesehatan agar terhindar dari berbagai gangguan
kesehatan.Gangguan kesehatan yang mungkin muncul akibat penggunaan komputer adalah:
1. gangguan pada mata
2. gangguan pada kepala
3. gangguan pada tangan
4. gangguan pada badan
Salah satu peralatan komputer yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan adalah monitor.
Seperti kita ketahui, layar monitor memancarkan radiasi atau pemancaran partikel-partikel elementer dan
energi radiasi. Energi radiasi dapat mengeluarkan elektron dari inti atom sehingga atom menjadi
muatan positif dan disebut ion positif. Sementara itu, elektron yang dikeluarkan dapat tinggal bebas atau
mengikat atom netral lainnya dan membentuk ion negatif. Hal ini dapat menimbulkan dampak buruk pada
atom-atom di tubuh kita. Radiasi yang dipancarkan monitor komputer antara lain berupa:
1. sinar-X
2. sinar ultraviolet
3. gelombang mikro
4. radiasi elektromagnetik frekuensi sangat rendah
Gangguan kesehatan yang diduga timbul akibat radiasi komputer adalah penyakit katarak.Untuk itu,
setiap pengguna komputer perlu mengatur waktu pemakaian komputer. Jika Anda harus bekerja di depan
komputer dalam jangka waktu yang lama, usahakan untuk mengatur waktu jeda agar tidak terus menerus
menatap layar monitor.Selain radiasi yang ditimbulkan oleh monitor komputer, kita perlu memperhatikan
pula faktor-faktor lain yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan, yaitu posisi tubuh, posisi
peralatan, pencahayaan ruangan, dan kondisi lingkungan (suhu, kualitas udara dan gangguan suara).
Menggunakan komputer dengan posisi tubuh yang benar, akan memberikan kenyamanan saat bekerja.
Dengan posisi tubuh yang rileks, kita dapat bekerja secara efektif dan kesehatan kita pun akan terjaga.
Ilmu yang mempelajari bagaimana mengatur posisi duduk yang baik dan benar di depan komputer
disebut ergonomi. Kenyamanan yang dibutuhkan antara lain keadaan user maupun hardware atau
perangkat keras komputer ;
· posisi duduk : tempat duduk yg ideal dan bersandar,kursi ideal bisa berputar dan dpt diatur tinggi
rendahnya, tempat duduk yg tidak bersandar dpt mnyebabkan punggung kelelahan.
· posisi mata : harus lurus dan tidak terlalu tinggi atau rendah,jika posisi mata tinggi atau rendah
membuat leher cepat lelah,layar yg digunakan sebaiknya yang low radiasi , atau layar jenis LCD.
· posisi tangan ; pilih tuts keyboard yg lembut dan gunakan jari sebanyak mungkin untuk mengetik.
10
Berikut ini posisi duduk yang benar saat menggunakan komputer.
1. Bagian kepala dan leher Bagian kepala dan leher
Aturlah agar posisi kepala dan leher anda tegak dengan pandangan lurus ke depan. Dengan
posisi ini, anda akan sanggup bertahan lebih lama di depan komputer dan tidak cepat merasa lelah.
Posisi leher yang terlalu lentur dan kepala menengadah atau menunduk saat menghadap monitor
tidak dibenarkan karena akan membuat anda cepat lelah.
2. Bagian punggung Bagian punggung
Duduk dengan punggung yang tegak dan rileks merupakan posisi yang benar saat
menggunakan komputer. Badan yang terlalu membungkuk, terlalu miring ke kiri atau ke kanan,
dapat menimbulkan rasa sakit. Usahakan agar seluruh punggung tersangga dengan baik oleh
sandaran kursi.
3. Bagian pundak Bagian pundak
Aturlah posisi pundak sedemikian rupa agar otot-otot pundak tidak tegang. Usahakan agar
pundak tidak terlalu ke bawah atau terlalu tegak.
4. Posisi lengan dan siku Posisi lengan dan siku
Posisi lengan yang baik adalah berada di samping badan dan siku membentuk sudut lebih
besar dari 90 derajat.
5. Bagian kaki Bagian kaki
Gunakan sandaran kaki atau footrest sehingga tungkai berada dalam posisi yang nyaman.
Selain hal-hal di atas, Anda perlu untuk memperhatikan hal-hal berikut agar kesehatan anda tetap
terjaga:
· sesuaikan tinggi kursi dengan tinggi badan Anda
· usahakan agar jarak antara monitor dan mata minimal 80 cm.
· gunakan refresh rate monitor minima 72 Hz agar mata tidak cepat lelah
· gunakan kursi yang memiliki sandaran tangan
· atur pencahayaan monitor.
Tentu saja, petunjuk umum menjaga yang diajarkan oleh ahli kesehatan seperti makan dan minum yang
sehat, istirahat yang cukup, dan berolah raga juga perlu Anda perhatikan.
Dari sisi hardware atau perangkat keras komputer, Anda perlu memperhatikan faktor-faktor berikut
ini karena sangat berpengaruh pada kesehatan dan keselamatan kerja.
a) Posisi monitor Posisi monitor
Monitor berpengaruh pada kesehatan mata karena mengeluarkan radiasi. Untuk mengurangi
keluhan pada mata, lakukan hal-hal berikut:
· letakkan monitor di ruangan dengan pencahayaan yang cukup (tidak terlalu terang dan tidak
terlalu redup)
· atur posisi monitor agar berada tepat di depan mata Anda
· aturlah kecerahan monitor agar cahaya yang keluar tidak terlalu terang atau terlalu redup
· gunakan filter screen (filter monitor) untuk meredam radiasi.
b) Posisi keyboard Posisi keyboard
Letakkan keyboard dengan posisi lebih rendah dari monitor, namun tidak terlalu rendah.
11
c) Posisi mouse mouse
Letak mouse yang benar adalah di samping keyboard. Sesuaikan tangan yang biasa Anda
gunakan untuk bekerja. Jika Anda bekerja dengan tangan kiri, letakkan mouse di sebelah kiri
keyboard dan aturlah agar setting mouse menjadi left handed melalui sistem operasi.
d) Posisi meja dan kursi meja dan kursi
Aturlah meja dan kursi sedemikian rupa hingga posisi duduk Anda di depan monitor lebih
nyaman, dan Anda dapat menjangkau keyboard dan mouse dengan mudah. Selain diatur posisinya,
perangkat keras komputer harus dijaga dengan baik karena perangkat-perangkat tersebut
menggunakan listrik.
e) Posisi Monitor Monitor
Monitor CRT menggunakan listrik tegangan tinggi dan membutuhkan daya yang cukup besar.
Hindarkan monitor dari percikan air karena dapat menimbulkan hubungan pendek atau korsleting
yang dapat membahayakan keselamatan Anda.
f) Kotak CPU Kotak CPU
Kotak CPU yang diletakkan di lantai dan tidak dilengkapi dengan ground dapat mengalirkan
listrik saat kita menyentuhnya tanpa alas kaki. Untuk menghindari korsleting, kotak CPU sebaiknya
diletakkan di yang aman, misalnya di atas meja. Kotak CPU dapat ditanahkan (grounded) dengan
cara dihubungkan ke tanah atau tembok menggunakan seutas kawat tembaga. Karena CPU
membutuhkan konsumsi listrik yang besar, maka kita harus menjauhkannya dari benda-benda cair
dan binatang atau serangga untuk menghindari korsleting.
g) Kabel Kabel
Aturlah susunan kabel secara baik dan rapi. Periksala stop kontak atau sumber listrik, jangan
sampai ada yang longgar karena aliran listrik yang tidak stabil berpotensi merusak perangkat keras
komputer dan mengakibatkan korsleting.
Setelah kita tahu bagaimana posisi yang benar di depan komputer maka langkah berikutnya
adalah bagaimana memperlakukan komputer.komputer juga harus di perlakukan dengan baik supaya
komputer yang kita gunakan tidak cepat rusak.
Pertama komputer harus diletakan di tempat yang aman. Aman dari jangkauan anak-anak,aman dari api,
aman dari penyinaran matahari secara terus menerus, dan aman dari percikan air.
Selanjutnya langkah penggunaan komputer pemakaian selalu di awali dengan memasang stop kontak
untuk power supply,lalu hidupkan.Stop kontak sebaiknya tidak goyang dan mantap sehingga arus listrik
tidak terganggu karena arus dari PLN langsung rata rata 220 volt dan berbahaya bagi kita kabel yg
diperlukan cukup banyak jadi hindari ke semrawutan,kabel dapat di rapikan dengan mengisolasinya atau
mengikatnya dengan karet, hal yg harus diperhatikan adalah stabilizer, benda itu harus digunakan untuk
arus listrik yg naik turun dan dpt menyebabkan kerusakan pada hardware.
Sesudah stop kontak dipasang dilanjutkan dengan tombol ON/OFF perlakuan seperti ini disebut booting
dingin, proses dingin ini sebaiknya digunakan dengan hati-hati dan berulang ulang,tunggu sesaat karena
komputer sedang menset sesuai BIOS dan mengecek perangkat komputer seperti monitor, keyboard
,mouse, printer dan sebagainya. Setelah dekstop siap, start ada pada kiri bawah layar,akan muncul menu
pull down, kemudian pilih program yang akan muncul pada menu.
Kesimpulan :
“Kita perlu mengetahui ketentuan penggunaan perangkat keras komputer dan periferalnya demi
kesehatan dan keselamatan kerja. Setting dan posisi perangkat keras serta posisi tubuh pada saat
bekerja harus kita perhatikan agar terhindar dari dampak buruk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi. Kelalaian atau kecerobohan dapat mendatangkan efek negatif yang membahayakan
kesehatan kita.
K3LH
Jumat, 25 Oktober 2013
HYGIENE DAN SANITASI
Pengertian Kebersihan / Hygiene
Untuk mencapai kesehatan yang prima, di dalam buku yang berjudul ”The Theory of Cattering”, bahwa
hygiene is the study of health and prefentation of the deasis yang berarti adalah ilmu kesehatan dan
pencegahan timbulnya penyakit. Kebersihan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana
cara hidup sehat dan cara mencapai kondisi-kondisi higienis (hygiene condition). Berdasarkan materi
pengajaran K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), pengertian kebersihan adalah sutu usaha untuk
melindungi, memelihara dan mempertahankan serta meningkatkan derajat kesehatan manusia, sehingga
tidak mdah terganggu atau terpengaruh dari segala gangguan kesehatan.
Pengertian Higiene menurut Undang-Undang No 11 tahun 1962 adalah ”Segala usaha untuk memelihara
dan mempertinggi derajat kesehatan”. Contoh tindakan hygiene:
- mencuci tangan sebelum makan
- Mencuci tangan setelah melakukan maintenance and repair pada PC dan printer
- Pemeriksaan kesehatan pada tenaga kerja
B. Pengertian Sanitasi
Sanitasi adalah suatu usaha kesehatan masyarakat yang mengutamakan atau menitikberatkan pada
pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi tingkat derajat kesehatan
manusia. Menurut Ehler and Steel (1980), sanitasi adalah usaha pengawasan terhadap faktor lingkungan
yang dapat merupakan mata rantai penularan penyakit.
Pengertian sanitasi mengarah kepada usaha konkrit dalam mewujudkan kondisi hygiene dan usaha ini
dinyatakan dengan pelaksanaan di laangan berupa pembersihan, penataan, sterilisasi, penyemprotan
hama, dan sejenisnya. Oleh karena itu jika hygienis merupakan tujuan, maka sanitasi merupakan
tindakan nyata untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk melaksanakan hal tersebut maka diperlukan suatu
sistem yang mengatur pelaksanaan hygienis dan sanitasi sedangkan menurut West, Wood dan Harger
(1996) sanitasi berasal dari bahasa latin ”sanus” yang berarti ”sound and healthy” atau bersih secara
menyeluruh.
C. Tujuan Sanitasi dan Hygiene
Tujuan diadakannya usaha hygiene dan sanitasi adalah untuk mencegah timbulnya penyakit dan
keracunan serta mengganggu kesehatan lain sebagai akibat adanya interaksi faktor-faktor lingkungan
hidup.
D. Ruang Lingkup Hygiene dan Sanitasi
1. Pengadaaan air bersih (water supply)
2. Pembuangan air kotor (sewage disposal)
3. Pembuangan sampah (refuse disposal)
4. Hygiene makanan (food hygiene)
5. Sanitasi perumahan (housing sanitation)
6. Sanitasi industri (industrial sanitation)
7. Sanitasi tempat-tempat umum (public
places sanitation)
8. Pemberantasan serangga dan tikus (insect
and rodent control)
9. Pengendalian bising (noising)
Untuk mencapai kesehatan yang prima, di dalam buku yang berjudul ”The Theory of Cattering”, bahwa
hygiene is the study of health and prefentation of the deasis yang berarti adalah ilmu kesehatan dan
pencegahan timbulnya penyakit. Kebersihan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana
cara hidup sehat dan cara mencapai kondisi-kondisi higienis (hygiene condition). Berdasarkan materi
pengajaran K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), pengertian kebersihan adalah sutu usaha untuk
melindungi, memelihara dan mempertahankan serta meningkatkan derajat kesehatan manusia, sehingga
tidak mdah terganggu atau terpengaruh dari segala gangguan kesehatan.
Pengertian Higiene menurut Undang-Undang No 11 tahun 1962 adalah ”Segala usaha untuk memelihara
dan mempertinggi derajat kesehatan”. Contoh tindakan hygiene:
- mencuci tangan sebelum makan
- Mencuci tangan setelah melakukan maintenance and repair pada PC dan printer
- Pemeriksaan kesehatan pada tenaga kerja
B. Pengertian Sanitasi
Sanitasi adalah suatu usaha kesehatan masyarakat yang mengutamakan atau menitikberatkan pada
pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi tingkat derajat kesehatan
manusia. Menurut Ehler and Steel (1980), sanitasi adalah usaha pengawasan terhadap faktor lingkungan
yang dapat merupakan mata rantai penularan penyakit.
Pengertian sanitasi mengarah kepada usaha konkrit dalam mewujudkan kondisi hygiene dan usaha ini
dinyatakan dengan pelaksanaan di laangan berupa pembersihan, penataan, sterilisasi, penyemprotan
hama, dan sejenisnya. Oleh karena itu jika hygienis merupakan tujuan, maka sanitasi merupakan
tindakan nyata untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk melaksanakan hal tersebut maka diperlukan suatu
sistem yang mengatur pelaksanaan hygienis dan sanitasi sedangkan menurut West, Wood dan Harger
(1996) sanitasi berasal dari bahasa latin ”sanus” yang berarti ”sound and healthy” atau bersih secara
menyeluruh.
C. Tujuan Sanitasi dan Hygiene
Tujuan diadakannya usaha hygiene dan sanitasi adalah untuk mencegah timbulnya penyakit dan
keracunan serta mengganggu kesehatan lain sebagai akibat adanya interaksi faktor-faktor lingkungan
hidup.
D. Ruang Lingkup Hygiene dan Sanitasi
1. Pengadaaan air bersih (water supply)
2. Pembuangan air kotor (sewage disposal)
3. Pembuangan sampah (refuse disposal)
4. Hygiene makanan (food hygiene)
5. Sanitasi perumahan (housing sanitation)
6. Sanitasi industri (industrial sanitation)
7. Sanitasi tempat-tempat umum (public
places sanitation)
8. Pemberantasan serangga dan tikus (insect
and rodent control)
9. Pengendalian bising (noising)
K3LH
Dalam kehidupan sehari-hari,
kita sering kali menemukan berbagai macam simbol-simbol yang bertujuan untuk
menjaga keselamatan, baik dalam lingkungan kerja, jalan, bahkan tempat-tempat
pelayanan publik.
Pada simbol-simbol keselamatan
tersebut, sangat sering ditemukan warna dan bentuk yang berbeda. Arti dari
bentuk dan warna simbol tersebut akan berbeda-beda untuk setiap simbol. Warna
simbol keselamatan kerja dibagi dalam beberapa warna, antara lain :
- Warna Merah Dominan pada simbol menandakan bahaya atau biasanya dipakai untuk simbol-simbol kebakaran (fire)
- Warna biru dominan pada simbol menandakan kewajiban dan harus ditaati.
- Warna hijau dominan pada simbol biasanya menandakan adanya informasi.
- Warna kuning dominan menandakan kewaspadaan yang harus dipatuhi.
- Warna dominan hitam menandakan informasi yang bersifat umum
Langganan:
Postingan (Atom)